BRIN Menegaskan Kedaulatan Indonesia atas Material Genetik Rafflesia

BRIN Menegaskan Kedaulatan Indonesia atas Material Genetik Rafflesia

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan penguasaan penuh Indonesia atas material genetik Rafflesia dalam proyek riset global yang tengah berjalan. Penegasan ini muncul setelah ditemukan Rafflesia hasseltii di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, yang menjadi bagian dari riset kolaboratif internasional.

BRIN memastikan bahwa peneliti Indonesia memegang kendali penuh, mulai dari pengambilan sampel hingga publikasi ilmiah tertinggi, demi menjaga kedaulatan ilmiah negara.

Keterlibatan Peneliti dalam Penelitian

Joko Ridho Witono, Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN sekaligus ketua tim ekspedisi lapangan, menjelaskan bahwa keterlibatan peneliti BRIN dalam penelitian lapangan tidak hanya sebatas mendokumentasikan. Mereka memastikan bahwa prosedur ilmiah dan etika penelitian berjalan dengan benar.

Tim BRIN menjamin bahwa seluruh proses pengambilan sampel dilakukan secara legal, dengan izin resmi dari Dirjen KSDAE. Joko secara tegas membantah adanya perpindahan material genetik ke luar negeri. „Sampel yang kami kumpulkan sepenuhnya untuk kepentingan ilmiah dan dilakukan sesuai ketentuan. BRIN tidak membawa material genetik ke luar negeri,“ tegas Joko.

Keanekaragaman Rafflesia di Indonesia

Jaminan ini sangat penting mengingat Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman Rafflesia tertinggi di dunia, mencapai 16 jenis, dengan 13 di antaranya telah berhasil dikoleksi sampelnya oleh tim BRIN untuk analisis genetik.

Proyek riset besar bertajuk The First Regional Pan-Phylogeny for Rafflesia didanai oleh Universitas Oxford dan Program Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) Ekspedisi dari BRIN. Meskipun berskala internasional, BRIN memosisikan peneliti Indonesia di posisi kunci publikasi.

P impluasi untuk Publikasi Ilmiah

Joko menegaskan bahwa temuan ini direncanakan untuk ditulis dan disubmit di jurnal Scopus Q1 atau Q2 mulai tahun 2026. „Dalam konteks publikasi ilmiah yang akan dipublikasikan, peneliti BRIN akan menjadi penulis utama,“ ungkap Joko. Keputusan untuk menjadikan peneliti BRIN sebagai penulis utama di jurnal ilmiah bereputasi tinggi merupakan langkah strategis BRIN untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai otoritas ilmiah terdepan dalam konservasi dan penelitian Rafflesia global.

Kolaborasi Multi-Pihak dalam Riset

Joko juga menyoroti pentingnya kolaborasi multi-pihak dalam riset ini. Keberhasilan verifikasi R. hasseltii di Sijunjung terwujud berkat sinergi antara peneliti BRIN, Universitas Bengkulu, dan Komunitas Peduli Puspa Langka. Tim BRIN bergerak cepat ke lokasi setelah menerima informasi akurat.

Ekspedisi ini didampingi oleh pemandu dari Lembaga Pengelola Hutan Nagari (LPHN) setempat dan aktivis lingkungan. Kolaborasi dengan pengelola kawasan lokal dinilai Joko sebagai kunci keberhasilan riset dan pelestarian Rafflesia di Indonesia.

Please follow and like us:

Doporučené články